...dan cuba bertahan sekuat hati...
HATI..
susah untuk aku mengerti,
sukar untuk aku tafsiri,
dan terlalu perit untuk aku memahami.
mengapa hati ini kian remuk,
remuk dek badai,
badai yang tidak berombak,
kian menghakis dan terus menghakis,
yang tinggal hanyalah sisa-sisa hati .
HATI
lembutnya hati seperti tisu,
nipisnya umpama kulit bawang,
tiada yang memahami isi hatiku,
hanya aku yang mengerti,
di mana tempat nak ku luah kan,
dimanakah tempat nak ku lepaskan isi hati ku.,
hanya tuhan saja yang tahu betapa sakitnya hati ini..
bagaimana caranya buat kamu jatuh hati kepada aku,
perlukah aku menulis sejuta puisi,
puisi untuk menyatakan isi hati ku kepadamu,
haruskah aku mati kernamu...
terkubur di dalam kesedihan sepanjang waktuku..
tiadakah ruang aku di hatimu untuk ku,
yang mungkin bisa ku singgahi,
hanya sekadar penyejuk di saat ku layu,
kekasihku bawalah aku keduniamu.
kekasihku tersenyumlah,
betapa dalam kasih ku kepadamu,
walau kini kau tidak lagi,
temani didada hatiku ini,
cintaku hanya untuk engkau...
Nukilan Ketam Batu