Bunga Melur |
Tatkali hati diselubungi kabus mimpi, Lidah kelu tanpa kata, Mulut bagai tertutup rapi,
Yang hanya kedengaran hanyalah tangisan si hati,
Tangisan itu tidak membenci,
Maka hadirlah bait-bait cetusan hati.
"Tanpa Tajuk"
Awak...
Terima kasih untuk senyuman itu.
Senyuman yang tak bisa saya lupakan.
Senyuman paling manis pernah saya lihat.
Senyuman yang pernah menyerikan hidup dan menjadi pelangi di hati saya.
Awak...
Terima kasih kerna telah mewarnai hidup saya.
Walaupun ianya hanya sedetik,
Tapi ia amat bermakna dan tak mungkin saya lupakan.
Itu adalah saat-saat terindah buat saya.
Awak...
Saya tidak sedih akan perpisahan ini,
Tapi saya kesali akan pertemuan yang telah di tentukan oleh-Nya.
Pertemuan itu telah melemahkan jiwa saya.
Dan pertemuan itu jugalah menusuk lubuk hati saya.
Awak...
Saya pasrah, saya redha.
Setiap pertemuan yang telah diatur pasti ada hikmahnya.
Saya anggap pertemuan itu satu ujian buat saya.
Pertemuan itu telah mengajar saya erti kehilangan.
Mungkin inilah hikmah disebalik pertemuan itu.
Awak...
Terima kasih untuk segalanya.
Kehadiran awak, hanya seketika dan ianya cukup pantas ianya berlalu.
Tapi awak telah beri kesan yang mendalam dalam hidup saya.
Akan saya kenang saat-saat indah ketika itu buat selamanya......
Akan saya kenang saat-saat indah ketika itu buat selamanya......
-----------------------------------------------------------------------------
Nukilan Hafizan Malik
Jam 1215 / 11 Julai 2011
-----------------------------------------------------------------------------